Minggu, Juni 17, 2012

Pertempuran di dalam kepala


Hari ini ku dapati lagi kejujuran dari kata-katanya, terus terang saja bak ribuan anak panah yang menghujam jantung sakit memang saat iya mengakatakan bahwa ada pria nekat yang akan melakukan tindakan bodoh tuk mendatangi orang tuanya untuk menerangkan maksud hatinya.

Hmmm… apakah aku marah dengan kejujuran itu? Ku jelaskan bahwa marah itu fitrah dan yang terpenting bukan persoalan marah atau tidaknya melainkan ‘pengertian ’ dari ku atas keadaan yang iya hadapi, yahhh,, agak sulit rasanya, tapi demi keutuhan ku coba untuk mengeti, karna bukankah aku laki-laki yang seharusnya mendewasakan hubungan dari suatu masalah?

“hayulah nana,mengapa masih menyibukan diri dengan pertempuran di otak kiri,buat apa menghitung-hitung,bukankah akan lebih baik jika mengintropeksi diri sendiri”

sempat berfikir “kesalahan apa lagi yang membuat ujian itu ada?” sambil mengelus dada,aku coba tenangkan diri buang prasangka itu jauh-jauh,ku tahu kami tak sama-sama menginginkan ini,harus dihadapi  dengan sabar dan fikiran yang jernih agar tetap kokoh niat dan harapan suci kami, ya kami memang  masih punya 7 tahun lagi waktu untuk memperbaiki diri untuk membangun sebuah hubungan yang halal tak cukup hanya dengan niat, apa lagi 7 tahun merupakan waktu yang cukup lama untuk sebuah penantian,ya lebih baik mengintropeksi diri sendiri toh, diriku pun masih banyak kekhilavan yang harus diperbaiki
meski kusempat “membatin” tadi,tapi kata “miss u too” darinya sebagai balasan saat ku bilang miss u", membuat cair hati ku, tak tega rasanya bila terus memperpanjang masalah.

sakinah rosse tetap jaga hati mu untuk kita dan tunggu sampai tiba waktunya aku halal bagi mu…

14 juni 2012

0 komentar:

Posting Komentar