Hari ini ku dapati lagi kejujuran dari kata-katanya, terus
terang saja bak ribuan anak panah yang menghujam jantung sakit memang saat iya
mengakatakan bahwa ada pria nekat yang akan melakukan tindakan bodoh tuk
mendatangi orang tuanya untuk menerangkan maksud hatinya.
Hmmm… apakah aku marah dengan kejujuran itu? Ku jelaskan
bahwa marah itu fitrah dan yang terpenting bukan persoalan marah atau tidaknya
melainkan ‘pengertian ’ dari ku atas keadaan yang iya hadapi, yahhh,, agak
sulit rasanya, tapi demi keutuhan ku coba untuk mengeti, karna bukankah aku laki-laki
yang seharusnya mendewasakan hubungan dari suatu masalah?
“hayulah nana,mengapa
masih menyibukan diri dengan pertempuran di otak kiri,buat apa
menghitung-hitung,bukankah akan lebih
baik jika mengintropeksi diri sendiri”
sempat berfikir “kesalahan apa lagi yang membuat ujian itu
ada?” sambil mengelus dada,aku coba tenangkan diri buang prasangka itu
jauh-jauh,ku tahu kami tak sama-sama menginginkan ini,harus dihadapi dengan sabar dan fikiran yang jernih agar
tetap kokoh niat dan harapan suci kami, ya kami memang masih punya 7 tahun lagi waktu untuk
memperbaiki diri untuk membangun sebuah hubungan yang halal tak cukup hanya
dengan niat, apa lagi 7 tahun merupakan waktu yang cukup lama untuk sebuah
penantian,ya lebih baik mengintropeksi diri sendiri toh, diriku pun masih
banyak kekhilavan yang harus diperbaiki
meski kusempat “membatin” tadi,tapi kata “miss u too”
darinya sebagai balasan saat ku bilang miss u", membuat cair hati ku, tak tega rasanya bila terus memperpanjang masalah.
sakinah rosse tetap jaga hati mu untuk kita dan tunggu
sampai tiba waktunya aku halal bagi mu…
14 juni 2012
0 komentar:
Posting Komentar