Jumat, Juni 29, 2012

Maaf Sobat


setitik nila yang ku semai
pada kekhilavan diri
maaf...
telah merusak susuk sebelanga
pada pandang dan harapan persahabatan
ketika kau temui sisi dari diri ku yang kau tak sukai
maaf ...
aku hanyalah manusia
takan pernah ada perangai yang sempurna
sahabat...
kita adalah cerita
tutupilah kecacatan ku
dengan keikhlasan yang ada pada diri mu,
kuatkanlah aku saat ku lelah.
bimbinglah aku saat ku salah.

Adakah ?


Adakah malam tahu
tentang air mata yang jatuh

pada bait-bait yang terbaring pilu

adakah malam mengerti
tentang nyanyian-nyanyian sang bayu

kini terdengar lirih,merintih pada dinginnya kesakitan

adakah ?
ketika ku ukir rasa dalam kalbu,

bersemai bunga dtaman hati,sampai
harumnya tumbuh dalam kewarasan ku

adakah ?
kala ku rasakan sakit membentur palung jiwa,
terasa getir ditiap tetesan darah.

kecewa ku membasahi nafas

ketika ku hitung detik-detik amarah
tanpa indahnya lampu temaram menerangi mata.

Adakah kau tahu itu ?

Hening Cemburu

Dalam hening mu
pada detik-detik gelisah
berputar-putar pada tatapan buta tanpa izinkan setitik cahaya berpendar

andai dapat ku terangi jalan mu
sebelum engkau bicara meragu
sebelum jauh menerka langkah dan jatuh
dan berhentilah
engkau bermain-main dengan prasangka

biarkan sejenak aku disisi mu
menyejukan bara cemburu yang menyala-nyala dalam hati mu
menyanyikan nada yang tak kau dapati selagi aku tak ada
hingga ku cukupkan cerita yang tersamar menjadi jelas dan terang

Diam Kau Cahaya

hanya ada sebatang lilin
tak pernah sempat ku nyalahkan
aku terlalu sibuk dengan nyanyian-nyanyian kegelapan
menari-nari pada redupnya kenyataan
aku terima,tanpa perlawanan
kapan kan ku temui
sisi yang membuat ku jenuh
mendayung terus hari-hari dengan bergumam
diam kau cahaya !!!
jangan kau kemari
sebelum ku sampai didasar lelah.

Minggu, Juni 17, 2012

Pertempuran di dalam kepala


Hari ini ku dapati lagi kejujuran dari kata-katanya, terus terang saja bak ribuan anak panah yang menghujam jantung sakit memang saat iya mengakatakan bahwa ada pria nekat yang akan melakukan tindakan bodoh tuk mendatangi orang tuanya untuk menerangkan maksud hatinya.

Hmmm… apakah aku marah dengan kejujuran itu? Ku jelaskan bahwa marah itu fitrah dan yang terpenting bukan persoalan marah atau tidaknya melainkan ‘pengertian ’ dari ku atas keadaan yang iya hadapi, yahhh,, agak sulit rasanya, tapi demi keutuhan ku coba untuk mengeti, karna bukankah aku laki-laki yang seharusnya mendewasakan hubungan dari suatu masalah?

“hayulah nana,mengapa masih menyibukan diri dengan pertempuran di otak kiri,buat apa menghitung-hitung,bukankah akan lebih baik jika mengintropeksi diri sendiri”

sempat berfikir “kesalahan apa lagi yang membuat ujian itu ada?” sambil mengelus dada,aku coba tenangkan diri buang prasangka itu jauh-jauh,ku tahu kami tak sama-sama menginginkan ini,harus dihadapi  dengan sabar dan fikiran yang jernih agar tetap kokoh niat dan harapan suci kami, ya kami memang  masih punya 7 tahun lagi waktu untuk memperbaiki diri untuk membangun sebuah hubungan yang halal tak cukup hanya dengan niat, apa lagi 7 tahun merupakan waktu yang cukup lama untuk sebuah penantian,ya lebih baik mengintropeksi diri sendiri toh, diriku pun masih banyak kekhilavan yang harus diperbaiki
meski kusempat “membatin” tadi,tapi kata “miss u too” darinya sebagai balasan saat ku bilang miss u", membuat cair hati ku, tak tega rasanya bila terus memperpanjang masalah.

sakinah rosse tetap jaga hati mu untuk kita dan tunggu sampai tiba waktunya aku halal bagi mu…

14 juni 2012

Sebuah Awalan


Assalamualaikum,,, 
Jakarta 23:11 menjadi tempat dan detik awal ku menulis, sebelumnya aku ingin menceritakan sedikit tentang siapa diri ku, pada tanggal 14 oktober 1993 sekitar jam 3 pagi, lahirlah seorang bayi, yang awal kehadiranya di dunia ini sama seperti bayi-bayi lainnya,dengan suara tangis yang memecah belah keheningan,aku tak tahu persis bagaimana keadaan sekitar ketika bayi itu lahir, mungkin ada rasa haru menyelimuti keaadan waktu itu,pada hati seoarang laki dan perempuan yang mengajari ku untuk memanggil mereka ayah/ibu,mungkin tiada terkira seberapa besar kebahagiaan yang mereka rasa ketika mereka tahu bahwa bayi yang berjenis kelamin laki-laki itu lahir dengan sempurna,

Selang beberapa waktu, mereka mulai mencari nama apa yang pantas diberikan oleh bayi itu,kemudiaan ibu dari seorang laki-laki tersebut yang biasa aku panggil ‘nenek’ memberikan sebuah nama, ‘Nana supriatna’ yah itu lah namanya,dan itu juga nama ku, dan bayi itu? Jelas,akulah yang saat ini sedang duduk mengetik dihadapan layar laptop yang baru saja ku beli tadi sore,hehehe

18 tahun berlalu bayi itu mulai tumbuh menjadi laki-laki dewasa yang sama kehidupannya dengan manusia lainya,ada sedih,tawa,riang,haru dan apapun,yang menghiasi bingkai pada perjalanan hidupnya
Hemmm , aku tak bisa bercerita lebih panjang lagi,sebab, hari sudah malam dan besok aku harus memulai rutinitas ku sebagai karyawan di perusahaah swasta di jakarta,

Sebenarnya aku ingin menyampaikan satu hal pada malam ini,aku ingin memulai kebiasaan ku menulis tentang hikmah apa yang ku dapat pada setiap harinya,agar aku menjadi insan yang bisa bercermin pada masa yang lalu,agar tiada terulang lagi kesalahan,dan mempertahankan kebaikan yang ku dapat,,yasudah besok aku akan lanjutkan lagi cerita tentang ku lebih dalam lagi
Semoga keberkahan selalu menyapa gerak langkah kaki ini,

Aamiin
Wassalam……